Tandjungselor- Pemkab Bulungan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) di berbagai sekolah. Pada Tahun Anggaran (TA) 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan mengalokasikan dana sebesar Rp 24,7 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur pendidikan di seluruh kecamatan.
Anggaran ini dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulungan dan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sarpras di tingkat Pendidikan Dasar (Rp 13 miliar lebih) dan Pendidikan Menengah Pertama (Rp 11,7 miliar lebih). Langkah ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkab Bulungan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa dan tenaga pendidik.
Prioritas Pembangunan Sarana Pendidikan di Bulungan
Dana sebesar Rp 24,7 miliar tersebut akan dialokasikan untuk berbagai program perbaikan dan pembangunan, di antaranya:
-
Pembangunan Ruang Kelas Belajar Baru – mengedit ketersediaan ruang belajar yang memadai untuk menampung siswa.
-
Rehabilitasi Ruang Kelas Belajar – memperbaiki ruang kelas yang rusak atau tidak layak pakai.
-
Pembangunan Drainase Sekolah – Mengatasi masalah penampungan air yang mengganggu aktivitas belajar.
-
Rehabilitasi Toilet Sekolah – Meningkatkan sanitasi sekolah agar lebih higienis.
-
Pembangunan Aula Sekolah – Menyediakan ruang serbaguna untuk kegiatan sekolah.
-
Pembangunan Rumah Dinas Guru – Meningkatkan kesejahteraan guru dengan menyediakan tempat tinggal yang layak.
-
Peningkatan Akses Jalan Masuk Sekolah – Mempermudah mobilitas siswa dan guru menuju sekolah.
-
Semenisasi Halaman Sekolah dan Penimbunan Lahan Rawan Air – memperbaiki area sekolah yang sering tergenang air.

Baca Juga: Tom Lembong Dituduh Tak Merasa Bersalah, Tuntutan 7 Tahun Penjara Mengancam
Komitmen Pemkab Bulungan untuk Pendidikan Berkualitas
Kepala Disdikbud Bulungan, Suparmin, menegaskan bahwa upaya perbaikan sarana pendidikan ini merupakan bagian dari program prioritas RPJMD 2025-2029.
“Secara bertahap dan berkelanjutan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, baik dari segi sarana prasarana maupun SDM. Ini adalah komitmen Pemkab Bulungan,” ujar Suparmin.
Ia juga menyatakan bahwa ia telah melakukan pemantauan dan pendataan terhadap ruang kelas dan tenaga pendidik yang membutuhkan perbaikan.
“Data ruang kelas yang perlu direhabilitasi atau guru yang memerlukan penanganan khusus telah kami himpun. Intervensi lebih lanjut akan kami lakukan pada tahun anggaran 2026,” tambahnya.
Dampak Positif bagi Dunia Pendidikan di Bulungan
Alokasi dana sebesar Rp 24,7 miliar ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan, seperti:
Lingkungan Belajar yang Lebih Nyaman – Ruang kelas yang memadai dan fasilitas sekolah yang baik akan meningkatkan semangat belajar siswa.
Peningkatan Kualitas Guru – Dengan adanya rumah dinas guru, diharapkan tenaga pendidik dapat lebih fokus dalam mengajar.
Pengurangan Masalah Infrastruktur – Drainase dan penimbunan lahan rawan udara akan mengurangi gangguan pada musim hujan.
Peningkatan Aksesibilitas – Jalan menuju sekolah yang lebih baik memudahkan siswa, terutama di daerah terpencil.
Tantangan ke Depan dan Harapan Masyarakat
Meski Pemkab Bulungan telah menunjukkan komitmen yang kuat, tantangan seperti pemerataan pembangunan di daerah terpencil dan pengawasan penggunaan anggaran tetap perlu diperhatikan. Masyarakat berharap agar dana yang dialokasikan benar-benar digunakan secara optimal untuk kemajuan pendidikan di Bulungan.
Dengan langkah ini, Pemkab Bulungan membuktikan bahwa pendidikan adalah investasi terbaik bagi masa depan. Peningkatan sarana prasarana tidak hanya mendukung proses belajar mengajar, tetapi juga menjadi landasan yang kuat untuk mencetak generasi unggul di Kabupaten Bulungan.