Optimalisasi Sungai Selor: Kunci Ketahanan Air Baku bagi PDAM Danum Benuanta
Info Tandjungselor– Sungai Selor, salah satu sumber air baku utama bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta, terus mengalami dinamika pasang surut. Fluktuasi ini tidak hanya memengaruhi ketersediaan air, tetapi juga menimbulkan tantangan seperti pendangkalan yang berpotensi mengganggu pasokan air bersih bagi masyarakat. Namun, PDAM Danum Benuanta bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi berkomitmen untuk terus mengoptimalkan Sungai Selor guna memastikan stabilitas pasokan air baku.
Sungai Selor: Sumber Vital yang Perlu Dijaga
Sebagai salah satu intake utama PDAM Danum Benuanta, Sungai Selor memegang peranan krusial dalam menyediakan air baku yang kemudian diolah menjadi air minum siap konsumsi. Namun, kondisi sungai yang mengalami pasang surut serta pendangkalan menjadi tantangan serius.
Eldiansyah, Direktur PDAM Danum Benuanta, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PU SDA Provinsi untuk melakukan normalisasi bantaran sungai. “Bantaran Sungai Selor akan dinormalisasi untuk memenuhi kebutuhan air baku sekaligus meningkatkan debit air,” ujarnya.
Baca Juga: Wagub Ingkong Ala Ajak Alumni SMKN 1 Tanjung Selor Bersatu Bangun Pendidikan Vokasi Kaltara
Langkah ini penting agar aliran air tetap stabil, terutama saat musim kemarau atau ketika terjadi pendangkalan. Selain itu, upaya pelebaran sungai sesuai dengan kesepakatan rapat tahun 2022 juga terus dilakukan untuk mengembalikan kapasitas Sungai Selor seperti semula.
Sungai Kayan sebagai Solusi Cadangan
Selain mengandalkan Sungai Selor, PDAM Danum Benuanta juga menyiapkan solusi jangka panjang dengan memaksimalkan intake dari Sungai Kayan. Proyek pengembangan intake di Sungai Kayan saat ini sedang dalam proses pengerjaan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) dan direncanakan akan rampung pada anggaran tahun 2026.
“Jika suatu saat Sungai Selor mengalami pendangkalan berkepanjangan, kami siap beralih ke Sungai Kayan sebagai sumber alternatif,” jelas Eldiansyah.
Dengan adanya sumber cadangan ini, diharapkan ketahanan pasokan air baku di wilayah tersebut tetap terjaga, bahkan dalam kondisi ekstrem sekalipun.
Kapasitas Produksi Air yang Meningkat
Saat ini, kapasitas produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Selor mencapai 120 liter per detik. Peningkatan kapasitas ini sangat penting mengingat kebutuhan air bersih terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi. “Saat ini, debit air masih mencukupi meski Sungai Selor mengalami surut, sehingga pasokan air baku belum terganggu,” tambah Eldiansyah.
PDAM Danum Benuanta tidak hanya berfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga terus berupaya memperkuat infrastruktur air baku untuk masa depan. Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:
-
Normalisasi dan pelebaran Sungai Selor untuk meningkatkan kapasitas tampung air.
-
Pengembangan intake Sungai Kayan sebagai sumber cadangan.
-
Peningkatan kapasitas IPA untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat.
Kolaborasi antara pemerintah, PDAM, dan pihak terkait menjadi kunci utama dalam memastikan pasokan air bersih yang stabil bagi masyarakat.
Dengan terus melakukan inovasi dan perbaikan infrastruktur, diharapkan ketersediaan air minum yang berkualitas dapat terjamin untuk generasi sekarang dan mendatang.