TandjungSelor– Bencana banjir di Kalimantan Utara (Kaltara) beberapa waktu lalu telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Meski air sudah surut, upaya penanganan pascabencana masih terus digencarkan oleh pemerintah daerah untuk memastikan pemulihan kondisi masyarakat terdampak.
Pemantauan Kondisi Terkini dari BPBD Kaltara
Laporan hari ke-13, Rabu (4/6/2025), menyebutkan bahwa cuaca di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, dalam kondisi berawan dengan suhu mencapai 32°C. “Pemantauan kami menunjukkan bahwa ketinggian air Sungai Sembakung di Desa Atap sudah jauh surut dan tidak lagi diukur di tiang pengukur tinggi muka air (TMA),” jelas Andi saat dihubungi Radar Tarakan , Jumat (6/6/2025).
Aktivitas Masyarakat Mulai Pulih, Sekolah Kembali Normal
Dengan surutnya banjir, kehidupan warga perlahan kembali normal. Aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, telah berjalan seperti biasa. “Di Desa Atap, masyarakat sudah bisa beraktivitas dengan lancar, dan proses pembelajaran di sekolah juga berjalan normal,” tambah Andi.
Hal ini menjadi kabar baik setelah sebelumnya banjir mengganggu akses transportasi dan merendam sejumlah pemukiman serta fasilitas umum.

Baca Juga : Prabowo Resmikan Kantor DPD Gerindra di Banten
Bantuan Pemerintah untuk Korban Banjir
Dalam upaya mempercepat pemulihan, Pejabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara turun langsung ke lokasi terdampak untuk meninjau kondisi sekaligus menyalurkan bantuan. Bantuan yang diberikan beragam, mulai dari bahan makanan seperti mie instan, mesin pompa air, hingga paket kebutuhan keluarga untuk meringankan beban warga.
“Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat hingga benar-benar pulih. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka sambil menunggu rehabilitasi infrastruktur,” ujar Andi.
Tidak Ada Kendala Signifikan dalam Operasi Tanggap Darurat
Proses penanganan darurat berjalan lancar berkat koordinasi yang solid antara BPBD, relawan, dan instansi terkait. “Sampai saat ini, tidak ada kendala yang berarti menghambat operasional lapangan. Tim BPBD dan seluruh pihak yang terlibat bekerja dengan baik,” tegas Andi.
Meski demikian, BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan, mengingat musim penghujan masih perlu diantisipasi.
Pemulihan Jangka Panjang Jadi Fokus Selanjutnya
Setelah fase tanggap darurat, langkah selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak. Pemerintah daerah akan memperbaiki infrastruktur yang rusak, seperti jalan, jembatan, dan saluran air, serta memberikan pendampingan psikososial bagi korban yang mengalami trauma.
“Kami berharap dengan kerja sama semua pihak, Kaltara bisa bangkit lebih cepat dan lebih tangguh menghadapi bencana di masa depan,” pungkas Andi.
Dengan komitmen penuh dari pemerintah dan dukungan masyarakat, proses pemulihan pasca-banjir di Kaltara diharapkan berjalan optimal, mengembalikan kehidupan warga ke kondisi normal secepat mungkin.